Radang vagina atau vaginitis adalah salah satu masalah yang dapat dialami wanita. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, penderitanya juga bisa tersiksa karena nyeri yang muncul. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menjadi berbahaya.
Apa itu vaginitis?
Vaginitis adalah peradangan vagina yang terjadi karena ketidakseimbangan ragi dan bakteri yang biasanya hidup dalam vagina. Kondisi ini dapat menyebabkan gatal, perih, infeksi, atau pembengkakan pada Miss V.
Radang vagina dapat disebabkan infeksi virus, bakteri, ragi, atau parasit. Selain itu, bahan kimia dalam sabun atau bahan pakaian dalam yang bersentuhan dengan vagina secara langsung, juga dapat mengiritasi Miss V.
Vaginitis sering terjadi pada wanita. Sebagian besar wanita bahkan pernah mengalami kondisi ini setidaknya sekali dalam hidup.
Namun, radang vagina paling sering terjadi pada wanita muda yang aktif secara seksual. Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab vaginitis
Mulai dari vaginosis bakteri hingga trikomoniasis, berikut adalah sejumlah kemungkinan penyebab vaginitis atau radang vagina.
1. Vaginosis bakteri
Vaginosis bakteri adalah pertumbuhan bakteri yang berlebihan dalam vagina sehingga mengganggu keseimbangannya. Usia yang rentan terkena kondisi ini adalah 15-40 tahun
Penyebab ketidakseimbangan tersebut tidak diketahui secara pasti. Namun, peradangan pada vagina dikaitkan dengan aktivitas seksual, terutama jika Anda memiliki banyak pasangan seks.
Walaupun begitu, vaginosis bakteri juga dapat terjadi pada wanita yang tidak aktif secara seksual.
2. Atrofi vagina
Atrofi vagina adalah menipisnya lapisan Miss V karena kadar hormon estrogen menurun selama menopause atau setelah operasi pengangkatan indung telur.
Kondisi tersebut memicu vagina menjadi lebih rentan mengalami iritasi, kekeringan, dan peradangan.
3. Klamidia
Radang kelamin juga dapat terjadi akibat penyakit menular seksual klamidia. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.
Klamidia paling umum terjadi pada wanita berusia 18-35 tahun yang memiliki banyak pasangan seksual.
4. Gonore
Kencing nanah atau gonore adalah infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan penyakit vaginitis.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri yang menular melalui hubungan intim. Gonore juga sering kali terjadi bersama klamidia.
Faktor risiko radang vagina
Kebersihan vagina yang buruk dapat meningkatkan risiko Anda terkena radang vagina. Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda.
- Perubahan hormon, seperti kehamilan, menopause, atau pil KB
- Aktivitas seksual
- Terkena infeksi menular seksual
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Penggunaan produk pembersih area kewanitaan
- Douching
- Mengenakan pakaian yang lembap atau ketat
- Menggunakan alat kontrasepsi IUD.
Gejala vaginitis pada wanita
Gejala vaginitis dapat berlangsung sepanjang hari, terutama pada malam hari. Berikut adalah gejala Miss V meradang yang bisa Anda rasakan.
- Iritasi pada area kewanitaan
- Keputihan yang berwarna atau sangat bau
- Vagina beraroma menyengat
- Vagina gatal
- Vagina terasa hangat atau terbakar
- Rasa pegal di sekitar atau bagian luar vagina
- Sakit ketika buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Bengkak dan kemerahan
- Perdarahan ringan atau bercak dari Miss V.