Foto: www.verywellhealth.com by Jerry Kennard
Sebagian pria beranggapan ukuran penis bisa menunjukkan sifat maskulin serta simbol kejantanan, kekuatan, kemampuan, dan keberanian sehingga menjadi obsesi tersendiri bagi mereka. Mereka meyakini semakin besar ukuran penis, maka semakin memberikan rasa puas kepada pasangan. Obsesi dan keyakinan inilah yang mempengaruhi keputusan untuk mencari cara memperbesar penis.
Pada dasarnya sulit menentukan ukuran penis normal, karena dipengaruhi genetik, ras dan suku bangsa. Dalam Journal of Urology, ukuran penis secara umum saat tidak ereksi sekitar 8,8-10 cm dan saat ereksi sekitar 13-14,2 cm. Sementara, ukuran penis rata-rata pria Indonesia saat ereksi berada di rentang 10,5-12,8 cm. Besar kecilnya penis dapat terlihat berbeda, hal ini dikarenakan:
- Sudut pandang yang berbeda. Jika melihat penis dari atas, maka memang terlihat lebih kecil namun jika melihat dari samping akan terlihat lebih besar. Sudut pandang ini yang membuat pria beropini mempunyai penis kecil, walaupun sebenarnya berukuran normal.
- Disfungsi ereksi. Seseorang dengan disfungsi ereksi dalam jangka waktu yang lama, maka akan terjadi penyusutan ukuran penis.
- Peyronie disease. Penyakit pada jaringan parut berserat dalam penis yang membuat penis melengkung dan ereksi yang menyakitkan, disebabkan karena cedera penis berulang, sehingga ukuran penis dapat tampak lebih kecil.
- Operasi Prostatektomi. Lebih dari 50% pria akan mengalami penyusutan ukuran penis setelah menjalani pengangkatan kelenjar prostat yang terkena kanker, diduga karena ada kontraksi otot di lipatan paha sehingga penis seakan “tertarik” ke arah tubuh.
- Konsumsi Obat. Biasanya, obat-obat yang bisa memicu atrofi penis adalah antidepresan, obat hiperaktif, atau obat untuk mengatasi pembesaran prostat.
- Substansi kimia yang ada di rokok dapat darah tidak dapat mengalir ke penis dengan lancar untuk ereksi.
Pada beberapa kasus penis mengecil memang terjadi secara permanen namun tidak menutup kemungkinan kondisi ini bisa diatasi, dengan cara Alami:
- Merubah gaya hidup dengan memakan makanan bernutrisi, aktif berolahraga, tidak merokok dan meminum alkohol. Gaya hidup sehat berhubungan dengan fungsi penis yang optimal karena aliran darah kaya oksigen menuju penis. Untuk meningkatkan aliran darah melalui jaringan penis dapat juga dilakukan dengan mengompres penis menggunakan air hangat.
- Diet atau kurangi berat badan. Lemak yang terdapat disekitar penis dapat membuat penis terlihat lebih pendek. Dengan mengurangi timbunan lemak tersebut, maka ukuran penis akan terlihat memanjang.
- Mengongsumsi Ginkgo Biloba. Tanaman herbal ini berasal dari China, dipercaya dapat meningkatkan aliran darah ke penis, sehingga ukuran penis menjadi lebih besar. Obat ini juga dipercaya ampuh mengatasi disfungsi ereksi.
- Penggunaan pompa/vakum pembesar penis. Rangsangan yang diberikan saat penis dipompa bertujuan untuk meregenerasi sel dalam jaringan penis sehingga dapat memperbesar penis dengan cepat. Namun hindari pemakaian terus menerus karena dapat mengakibat kerusakan jaringan sampai impotensi.
- Menggunakan teknik Jelqing. Teknik ini merupakan gerakan mengurut penis menggunakan ibu jari dan jari telunjuk dengan perlahan. Namun tehnik ini tidak bisa digunakan pada penderita peronie dease.
Dengan cara Medis
- Mengkonsumsi Pil, Suplemen, Krim. Banyak produk yang mengklaim memiliki kandungan yang dapat meningkatkan aliran darah sehingga penis menjadi ereksi, namun hal ini belum terbukti secara klinis
- Operasi memperbesar lingkar penis dengan cara menyuntikan lemak dari tubuh kedalam penis dan operasi memanjangkan penis yang dilakukan dengan memotong ligamen yang menghubungkan penis dan tulang kemaluan. Hal ini dapat memperbesar hanya pada saat tidak ereksi, namun akan tetap sama ukurannya pada saat ereksi. Namun operasi ini akan mengakibatkan ketidak-stabilaan kemampuan ereksi.
- Suntikan filler (memasukan beberapa zat ke dalam penis) dipercaya menjadi cara untuk membesarkan penis, namun belum terbukti aman dan efesien bagi kesehatan.
Terlepas dari beberapa cara memperbesar penis ini, tidak seperti payudara dan hidung, penis bukan merupakan organ statis, maka dari itu panjang penis maksimum seorang pria akan dicapai setelah melewati masa puber. Hal-hal tersebut sebenarnya tidak bisa merubah banyak ukuran penis.