Penghentian valisanbe ataupun benzodiazepin reseptor agonis yang lain secara seketika bisa menimbulkan akibat kurang baik, semacam rebound penyakit serta indikasi withdrawal. Dokter wajib menjauhi penghentian obat ini secara seketika serta melaksanakan penyusutan obat secara bertahap (tapering off). Obat benzodiazepin reseptor agonis (BZRA), semacam valisanbe diazepam ataupun zolpidem, hingga saat ini masih ialah salah satu opsi pengobatan utama dalam menanggulangi tidak bisa tidur.
Hendak namun, pemakaian jangka panjang bisa menimbulkan akibat kurang baik pada populasi geriatri, semacam kendala kognitif, pusing, serta kehabisan penyeimbang.
Di sisi lain, penghentian obat secara seketika pula bisa menimbulkan akibat yang tidak kalah buruknya, berbentuk resiko rebound penyakit serta indikasi withdrawal. Dokter wajib berjaga-jaga dalam membagikan obat kalangan ini serta menguasai prosedur penghentian obat (tapering off) valisanbe biar penderita tidak hadapi akibat kurang baik akibat pemakaian obat ini.
Tidak bisa tidur ialah permasalahan yang kerap mengusik kehidupan penderita. Dekat 30% penderita berusia dilaporkan mempunyai satu ataupun lebih dari indikasi tidak bisa tidur. Benzodiazepin reseptor agonis merupakan obat yang sangat kerap diberikan pada penderita buat menanggulangi tidak bisa tidur.
Efikasi BZRA pada penindakan jangka pendek penderita tidak bisa tidur telah dibuktikan dalam studi-studi. BZRA pula telah dikira jadi opsi farmakoterapi utama dalam pengobatan penderita tidak bisa tidur. Tetapi, pemakaian jangka panjang BRZA dilaporkan bisa menimbulkan dampak samping pada penderita.
Efikasi obat BZRA pula dilaporkan hendak menyusut apabila digunakan secara jangka panjang. Tidak hanya itu, penghentian BZRA secara seketika bisa membuat indikasi penarikan yang berat pada penderita. Waktu serta metode penghentian obat BZRA sangat butuh dikenal klinisi buat menanggulangi penderita tidak bisa tidur.
Pemakaian Benzodiazepine Reseptors Agonis buat Insomnia
Benzodiazepine reseptor agonis hendaknya tidak digunakan jangka panjang (4pekan) buat tidak bisa tidur pada umur 65 tahun. Khasiat BZRA buat tidak bisa tidur hendak menyusut pada pemakaian jangka panjang sehingga penggunaannya tidak sebanding dengan resiko dampak samping. Mayoritas dampak samping yang ditimbulkan tidak membahayakan. Riset meta analisis dari Glass, et angkatan laut (AL).
Menciptakan kalau dampak samping sangat kerap ditemui pada pengguna sedatif merupakan kendala kognitif. Dampak samping psikomotor, semacam indikasi pusing serta kehabisan penyeimbang pula lebih kerap ditemui pada pengguna sedatif dibanding tim plasebo.
Dekat 12% dari dampak samping psikomotor ini menimbulkan komplikasi sungguh-sungguh, semacam fraktur panggul serta femur. Dampak samping hilangnya memori pula ditemui pada pengguna zolpidem.
Pada umur≥ 65 tahun, hendaknya jauhi pemakaian obat ini sebab resiko terbentuknya dampak samping parah pula ditemui lebih besar pada kalangan umur lanjut. Bukan cuma sebab aspek raga, tetapi klirens obat sedatif hipnotik hendak menyusut pada umur lanjut dibanding kalangan yang lain.
Oleh sebab itu, perihal ini setelah itu dihipotesiskan bisa tingkatkan resiko dampak samping yang lebih kerap serta lebih berat. Suatu riset meta analisis menciptakan kalau pemakaian sedatif pada kalangan umur lanjut bisa tingkatkan resiko buat terbentuknya dampak samping sebesar 2,45 kali. Resiko dampak samping ini tidak berbeda antara valisanbe ataupun obat kalangan BZRA yang lain.
Penghentian dari pada Benzodiazepin Reseptors Agonis serta juga Risikonya
Penghentian obat hendaknya dianjurkan, baik pada populasi 65 tahun yang memakai BZRA jangka panjang, ataupun pada populasi≥65 tahun. Walaupun demikian, penghentian ini tidak boleh dicoba secara seketika sebab bisa menimbulkan resiko rebound serta withdrawal. Hendak namun, literatur menimpa indikasi penarikan BZRA mempunyai hasil yang bermacam-macam.
Riset MacFarlane, et angkatan laut (AL) menampilkan kalau indikasi tidak bisa tidur rebound ditemui pada penderita yang henti obat sedatif secara seketika. Tetapi, suatu riset Roehrs, et angkatan laut (AL) menampilkan kalau tidak ada indikasi penarikan yang signifikan pada penderita yang henti obat zolpidem. Dampak samping yang lain, semacam kejang, toleransi obat, adiksi, serta halusinasi pula telah dilaporkan.
Kesimpulan
Penghentian benzodiazepine reseptor agonis (BZRA), semacam valisanbe ataupun zolpidem, pada tidak bisa tidur kronis butuh dicoba buat menjauhi dampak samping obat. Durasi pemberian BZRA pada umur 65 tahun merupakan sepanjang 4 pekan buat menjauhi toleransi obat serta dampak samping yang lain. Hendak namun, pada umur lanjut, BZRA tidak dianjurkan penggunaannya sebab dampak samping yang berat.